IDI Kampar bekerja sama dengan DRT (Donasi Rumah Tahfizh) melakukan Ekspedisi Pedalaman, IDI Kampar Peduli Pelosok Negeri. Kegiatan Peduli Kesehatan bersama Donasi Rumah Tahfizh & IDI Kampar untuk warga Desa Ludai dan Kampung Tua Pangkalan Kapas dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Agustus 2021. Kegiatan pengabdian pada masyarakat gabungan ini berupa:
1. Pembinaan (bersama Ust. Usman, DRT)
2. Pengobatan gratis (IDI Kampar)
3. Sunatan massal (IDI Kampar)
4. Penyaluran Al Quran, Buku Iqro dan Rehal (DRT)
5. Penyaluran Sembako (115 paket dari IDI Kampar dan 35 paket dari DRT; 140 paket untuk Desa Ludai dan 10 paket untuk Kampung Tua Pangkalan Kapas)
6. Serah terima perahu dakwah (DRT)
7. Penyaluran material bahan bangunan Mesjid di Kampung Tua Pangkalan Kapas (DRT)
8. Progres listrik untuk Mesjid Kampung Tua (DRT)
Anggota
IDI Kampar yang berangkat menuju Desa Ludai berjumlah 10 orang, terdiri dari 1
orang dokter spesialis Jiwa, 8 orang dokter praktik umum dan 1 orang pendamping.
Lima orang peserta berangkat dari Bangkinang Kota dengan titik kumpul di
pinggir jalan depan Puskesmas Bangkinang Kota. Kami berangkat dengan
menggunakan 2 unit city car pada jam
08.15 menuju Desa Gema, Kampar Kiri Hulu.
Tim
yang berangkat ke Desa Ludai dan Kampung Tua Pangkalan Kapas terbagi dua,
sebagian melewati jalan darat dan sebagian lagi melewati jalur sungai. Anggota
tim dari DRT sebagian besar menggunakan jalan darat dengan medan yang sulit
karena membawa bantuan yang direncanakan. Tim jalan darat menggunakan mobil 4x4
agar dapat melewati medan yang sulit. Anggota tim IDI Kampar seluruhnya
menggunakan jalur sungai.
Anggota
tim IDI Kampar yang berangkat dari Pekanbaru dan Kampar Kiri, bergabung bersama
dengan tim yang berangkat dari Bangkinang pada saat semuanya telah sampai di
Desa Lipat Kain. Dari Desa Lipat Kain, seluruh peserta melanjutkan perjalanan
ke Desa Gema. Pada jam 11 seluruh tim sampai di Desa Gema. Sesampai di Desa
Gema, peserta makan siang di rumah makan yang berada di pinggir Sungai Subayang,
dilanjutkan dengan shalat Jumat bagi peserta laki-laki dan shalat zuhur bagi
peserta perempuan dengan menjamak shalat ashar. Pada jam 13.45 peserta dari IDI
Kampar dan DRT bersiap-siap untuk berangkat dengan sampan yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Pada jam 14.00 sampan bergerak menuju Desa Ludai.
Perjalanan
menuju Desa Ludai ditempuh dalam waktu yang cukup lama, yaitu 2,5 jam. Bila
debit air sungai lebih banyak, maka perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 2
jam, sedangkan bila debit air lebih sedikit lagi maka perjalanan dapat ditempuh
dalam waktu 3 jam. Perjalanan menuju Desa Ludai berlawanan dengan arah arus
sungai.
Ludai merupakan salah satu desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Desa Ludai merupakan salah satu desa tertua di wilayah Kampar dan sudah ada sejak zaman Belanda. Masyarakat Desa Ludai pada umumnya berprofesi sebagai petani karet. Topografi desa dikelilingi oleh perbukitan dengan vegetasi hutan yang cukup rapat. Listrik hanya menyala dari jam 18 sampai jam 22 yang berasal dari mesin diesel. Saat ini sudah mulai dibangun tiang-tiang listrik, namun belum tersedia jaringan lintrik dari PLN. Di Desa Ludai sulit berkomunikasi dengan daerah lain karena merupakan blank spot area. Masyarakat Ludai terdiri dari ±200 KK. Sarana Mandi Cuci Kakus belum tersedia di semua rumah warga. Sebagian besar masih melakukan aktifitas mencuci sampai mandi di sungai. Namun, pemerintahan Desa Ludai sedang dalam proses pembangunan sarana MCK. Kami menemukan banyak kloset leher angsa dan pintu kamar mandi untuk persiapan pembangunan MCK.
Peserta
laki-laki dari tim IDI Kampar menikmati berenang di Sungai Subayang pada sore
hari kedatangan setelah persiapan obat-obatan untuk kegiatan di 2 desa. Salah
seorang teman yang mencoba berenang ke tempat yang agak dalam, diserang oleh
ikan buntal sungai, sehingga terjadi cedera pada tumit luar kaki kiri dan timbul
luka yang cukup dalam. Luka yang terjadi menimbulkan perdarahan yang cukup
banyak, karena darah tidak berhenti setelah hampir 30 menit dibalut tekan, maka
akhirnya dilakukan penjahitan luka. Tindakan dilakukan di teras rumah tempat
kami menginap dengan penerangan seadanya dibantu dengan senter karena malam telah
menjelang.
Pada
malam hari dilakukan kegiatan tabligh akbar di mesjid oleh tim DRT. Kami anggota tim IDI menginap di rumah yang
merupakan rumah keluarga Kepala Desa dan makan malam dengan makanan khas Desa
Ludai. Sedangkan tim DRT memilih menginap dan bersosialisasi dengan masyarakat
di masjid. Pada malamnya kami bercengkerama dengan Kepala Desa dan masyarakat
yang hadir di rumah tersebut.
Pada
hari Sabtu pagi kegiatan dimulai dengan pemasangan spanduk dan persiapan
tempat. Setelah masyarakat berdatangan maka tim DRT melaksanakan kegiatan
bercerita bersama anak-anak Desa Ludai. Kegiatan tersebut juga didampingi oleh
2 orang anggota IDI Kampar. Anggota IDI
Kampar berbagi tugas untuk pendaftaran pasien, pengobatan, sunatan massal dan
pengambilan serta penyerahan obat-obatan. Selain itu, yang akan melakukan
pengobatan di Kampung Tua Pangkalan Kapas juga mempersiapkan keberangkatan
kesana bersama tim DRT.
Kegiatan
pelayanan kesehatan di Desa Ludai berlangsung sampai sore. Terdapat juga 3
pasien yang membutuhkan layanan kesehatan dengan kunjungan ke rumah mereka.
Sedangkan pembagian 140 paket sembako untuk seluruh masyarakat dilakukan oleh
tim Desa Ludai. Kegiatan pelayanan kesehatan di Kampung Tua Pangkalan Kapas
dilakukan di rumah penduduk. Masyarakat yang menetap di Kampung Tua jumlahnya
tidak banyak, tidak sampai 10 KK, karena sulitnya transportasi disana. Kampung
Tua Pangkalan Kapas dicapai dari Desa Ludai dengan menggunakan sampan motor.
Pada
malam hari sebagian masyarakat juga datang berobat ke rumah tempat kami
menginap. Begitu juga pada hari Ahad saat kami berkemas-kemas untuk berangkat,
datang masyarakat untuk berobat dan berkonsultasi alur rujukan pasien. Menjelang
keberangkatan, tim DRT mengajak anak-anak bercerita bersama.
Sebelum berangkat meninggalkan Desa Ludai, tim IDI Kampar bersama tim DRT dijamu makan oleh tuan rumah. Peserta yang menggunakan jalan darat diseberangkan terlebih dahulu menuju tempat mobil-mobil diparkir di seberang sungai. Kami peserta yang menggunakan jalur sungai berangkat dengan menggunakan 4 sampan seperti saat keberangkatan menuju Desa Ludai.
Perjalanan
menuju Desa Gema ditempuh dalam 2 jam, karena debit air sungai meningkat
setelah turun hujan pada malam harinya. Alhamdulillah semua peserta yang
menggunakan jalur sungai sampai dengan selamat di Desa Gema. Kami melaksanakan
shalat di Desa Gema dan berpisah dengan tim DRT di Desa Gema. Kami melanjutkan
perjalanan menuju Desa Lipat Kain. Di Desa Lipat Kain kami tim IDI Kampar
dijamu makan siang oleh teman yang bertugas disana. Kami berpisah setelah makan
siang, sebagian menuju Pekanbaru dan sebagian lagi melanjutkan perjalanan
menuju Bangkinang. Alhamdulillah menjelang magrib kami telah memasuki kota
Bangkinang.
Pagi
Senin pasca bakti sosial di Desa Ludai, kami mendapat kabar bahwa malam Senin
terjadi hujan deras yang diikuti banjing bandang yang menimpa Desa Ludai dan
sekitarnya. Pada malam Ahad saat kami disana memang telah terjadi hujan. Hujan
mulai terjadi sejak 1 pekan terakhir. Banjir terakhir yang menimpa Desa Ludai
terjadi pada tahun 2006. Pada tahun 2011 juga terjadi banjir di Kecamatan
Kampar Kiri Hulu, waktu itu Desa Ludai tidak terkena banjir bandang. Begitu
juga pada akhir tahun 2015 terjadi banjir dan longsor di Kecamatan Kampar Kiri
Hulu yang mengakibatkan 4 desa (Desa Lubuk Bigau, Tanjung Permai, Pangkalan
Kapas dan Kebun Tinggi) terisolasi selama 3 bulan, pada saat itu juga Desa
Ludai tidak terkena banjir. Desa Ludai merupakan blank spot area, sehingga perlu waktu untuk mendapatkan informasi
tentang kejadian disana. Bidang Pengabdian Masyarakat IDI Kampar kembali
bergerak mengumpulkan donasi dari anggota untuk mengirimkan 180 paket bantuan
sembako dan pakaian layak pakai untuk masyarakat Desa Ludai.
Pada
hari Sabtu, 4 September 2021, Koordinator Regional Kampar Kiri bersama beberapa
orang Teman Sejawat di regional Kampar Kiri dan Koordinator Regional Siak Hulu
Pengurus IDI Cabang Kampar melakukan serah terima bantuan 180 paket sembako dan
pakaian layak pakai kepada Kepala Desa Ludai di pelabuhan sungai Desa Gema
untuk dibawa dengan 4 sampan motor ke Desa Ludai dan dibagikan pada seluruh
masyarakat Desa Ludai. Mudah-mudahan bantuan yang tidak seberapa tersebut dapat
berarti bagi masyarakat Desa Ludai. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar