Kompetensi adalah kombinasi dari: pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang berkontribusi sebagai orang yang efektif, maka kompetensi manajemen berarti kombinasi:
o pengetahuan manajemen
o keterampilan manajemen
o sikap manajemen
o perilaku
Agar menjadi orang yang efektif untuk duduk pada berbagai tingkatan dalam organisasi. Aspek yang terkandung dari kompetensi adalah:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Keterampilan
4. Nilai
5. Sikap
6. Minat
Tujuan dari kompetensi manajemen adalah:
1. Melaksanakan manajemen dengan efektif
2. Dapat bekerja sesuai dengan jabatannya
3. Dapat melaksanakan tanggung jawab.
Kompetensi manajemen rumah sakit agar manajemen efektif terdiri dari 6 hal yang merupakan kompetensi yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi:
1. Kompetensi komunikasi
2. Kompetensi perencanaan dan administrasi
3. Kompetensi tim kerja
4. Kompetensi aksi strategik
5. Kompetensi multikultural
6. Kompetensi manajemen pribadi.
Pada tulisan ini hanya dilakukan pembahasan tentang kompetensi multi kultural. Kompetensi ini sejalan dengan era globalisasi yang serba dekat, cepat, tidak lagi jelas batasan negara dan kultur bangsa. Komponennya antara lain sebagai berikut:
o Pengetahuan dan pengertian tentang budaya (kultur) yang terdiri dari budaya lokal, global, barat dan timur.
o Keterlibatan dan sensitifitas untuk saling mengerti dan menghormati.
Diperlukan adanya upaya:
o Mengambil segi baik
o Menolak segi buruk.
Tapi sering efek samping buruk yang diambil seperti minuman keras, seks bebas dan penipuan kerah putih. Maka perlu adanya bahasan tentang karakteristik dan keberhasilan dengan segi pentingnya adalah keunggulan sehingga bisa diadaptasi untuk dilakukan penerapan. (1)
Keanekaragaman dan multikulturalisme memiliki potensi yang luar biasa bagi keunggulan kompetitif dan juga kemungkinan terjadinya konflik terkait dengan hal tersebut, banyak perhatian telah dipusatkan pada tahun-tahun belakangan ini mengenai bagaimana individu dan organisasi dapat mengelola keanekaragaman dan multikultural dengan lebih baik.
Satu elemen penting untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural dalam organisasi terdiri dari apa yang dapat dilakukan individu itu sendiri. Keempat sikap dasar yang dapat diusahakan oleh individu adalah pemahaman, empati, toleransi dan kemauan untuk berkomunikasi.
Meskipun individu penting untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural, organisasi sendiri harus memainkan peranan yang fundamental. Melalui berbagai kebijakan dan praktik, orang dalam organisasi akan memahami perilaku mana yang sesuai dan perilaku mana yang tidak sesuai. Pelatihan keanekaragaman dan multikultural merupakan suatu metode yang lebih langsung dalam mengelola keanekaragaman. Budaya organisasi adalah konteks terpenting dimana keanekaragaman dan multikultural harus diperhatikan.
Titik awal dalam mengelola keanekaragaman dan multikultural adalah kebijakan yang diadopsi oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi, secara langsung atau tidak langsung, bagaimana orang diperlakukan. Jelasnya, misalnya sejauh mana organisasi menerima konsep kesempatan kerja yang setara akan menentukan hingga sejauh mana potensi keanekaragaman dalam suatu organisasi. Akan tetapi organisasi yang hanya mengikuti hukum tertulis dan melakukan praktik diskriminasi pasif berbeda dari organisasi yang secara aktif mengusahakan tempat kerja yang beragam dan bervariasi.
Aspek lain dari kebijakan organisasi yang mempengaruhi keanekaragaman dan multikultural adalah bagaimana organisasi mengatasi dan merespon masalah yang muncul sebagai akibat dari perbedaan diantara orang-orang. Mungkin kebijakan utama yang dapat merefleksikan keberpihakan organisasi terhadap keanekaragaman dan multikultural adalah pernyataan misinya. Jika pernyataan misi organisasi menyatakan dengan jelas dan langsung suatu komitmen untuk menghargai perbedaan antar individu, dapat dipastikan bahwa setiap orang yang mengetahui pernyataan misi tersebut akan memahami dan menerima pentingnya keanekaragaman dan multikultural, setidaknya untuk organisasi tersebut.
Organisasi juga dapat membantu mengelola keanekaragaman dan multikultural melalui berbagi praktik dan prosedur yang ada. Secara umum, idenya adalah karena keanekaragaman dan multikultural dicirikan oleh perbedaan diantara orang-orang, organisasi dapat mengelola keanekaragaman tersebut secara lebih efektif dengan mengikuti praktik dan prosedur yang fleksibel dari pada prosedur yang kaku.
Jam kerja yang fleksibel juga merupakan praktik organisasi yang berguna untuk mengakomodasi keanekaragaman. Perbedaan dalam pengaturan keluarga, liburan keagamaan, peristiwa budaya dan lain sebagainya mungkin mengharuskan masing-masing karyawan untuk memiliki beberapa tingkatan fleksibilitas dalam waktu kerja mereka.
Organisasi juga dapat membantu tumbuhnya keanekaragaman dan multikultural dengan memastikan bahwa komite-komite penting dan tim eksekutif juga beragam. Bahkan jika keanekaragaman muncul dalam konteks organisional lebih luas lagi, organisasi yang tidak merefleksikan keanekaragaman dalam kelompok seperti komite-komite dan tim-tim menyiratkan bahwa keanekaragaman bukan merupakan elemen yang melekat dari budayanya. Sebaliknya jika semua kelompok utama dan penugasan pekerjaan yang terkait merefleksikan keanekaragaman, pesan yang disampaikan cukup berbeda.
Banyak organisasi menemukan bahwa pelatihan keanekaragaman dan multikultural adalah cara yang efektif untuk mengelola keanekaragaman dan meminimalkan konflik yang berhubungan. Secara lebih spesifik, pelatihan keanekaragaman dan multikultural adalah pelatihan yang secara khusus dirancang untuk membuat anggota organisasi berfungsi dengan lebih baik di dalam suatu tempat kerja yang beragam dan multikultural. Pelatihan ini terbagi dalam berbagai jenis. Sebagai contoh, banyak organisasi menemukan bahwa sangat bermanfaat bagi orang untuk belajar lebih banyak mengenai persamaan dan perbedaan dengan orang lain. Pria dan wanita dapat diajarkan untuk bekerja bersama dengan lebih efektif dan dapat memperoleh wawasan mengenai bagaimana perilaku mereka sendiri memperngaruhi orang lain dan diinterpretasikan oleh orang lain. Dalam satu organisasi, suatu program pelatihan keanekaragaman telah membantu para manajer pria untuk memperoleh wawasan mendalam mengenai bagaimana komentar yang mereka buat satu sama lain dapat diinterpretasikan oleh orang lain sebagai suatu yang melecehkan. Di dalam suatu organisasi yang sama, para manajer wanita telah belajar bagaimana untuk menunjukkan rasa ketidaknyamanan mereka terhadap komentar-komentar tersebut tanpa tampak terlalu memusuhi.
Ujian paling penting dari komitmen organisasi untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural adalah budaya. Terlepas dari apa yang dikatakan atau yang ditulis oleh para manajer, hal tersebut tidak dapat benar-benar menjadi bagian yang terintegrasi dari suatu organisasi, kecuali jika terdapat keyakinan mendasar dan fundamental bahwa keanekaragaman dan multikulturalisme tersebut dihargai. Suatu organisasi yang benar-benar ingin memperbaiki keanekaragaman dan multikulturalisme harus membentuk budayanya, sehingga budaya tersebut dengan jelas menegaskan komitmen manajemen puncak terhadap keanekaragaman dan multikulturalisme dan mendukung kenekaragaman dan multikulturalise dalam semua bentuknya di setiap bagian organisasi. Dengan dukungan manajemen puncak dan dengan diterapkan melalui suatu rangkaian kebijakan dan praktik organisasi yang jelas dan konsisten, keanekaragaman dan multikulturalisme dapat menjadi bagian mendasar dan fundamental dari suatu organisasi.
Para manajer perlu mengetahui fakta bahwa keanekaragaman dan multikulturalisme dapat dikelola. Mereka seharusnya memahami bahwa strategi individu seperti pemahaman, empati, toleransi dan kemauan untuk berkomunikasi dapat membantu untuk meningkatkan keanekaragaman. Serupa dengan hal tersebut, manajer seharusnya cukup mengenal strategi organisasioanl semacam itu seperti kebijakan dan praktik organisasional, pelatihan dan budaya organisasi.
Karakteristik organisasi multikultural dapat dilihat pada gambar 1.
Kompetensi adalah kombinasi dari: pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang berkontribusi sebagai orang yang efektif, maka kompetensi manajemen berarti kombinasi:
o pengetahuan manajemen
o keterampilan manajemen
o sikap manajemen
o perilaku
Agar menjadi orang yang efektif untuk duduk pada berbagai tingkatan dalam organisasi. Aspek yang terkandung dari kompetensi adalah:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Keterampilan
4. Nilai
5. Sikap
6. Minat
Tujuan dari kompetensi manajemen adalah:
1. Melaksanakan manajemen dengan efektif
2. Dapat bekerja sesuai dengan jabatannya
3. Dapat melaksanakan tanggung jawab.
Kompetensi manajemen rumah sakit agar manajemen efektif terdiri dari 6 hal yang merupakan kompetensi yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi:
1. Kompetensi komunikasi
2. Kompetensi perencanaan dan administrasi
3. Kompetensi tim kerja
4. Kompetensi aksi strategik
5. Kompetensi multikultural
6. Kompetensi manajemen pribadi.
Pada tulisan ini hanya dilakukan pembahasan tentang kompetensi multi kultural. Kompetensi ini sejalan dengan era globalisasi yang serba dekat, cepat, tidak lagi jelas batasan negara dan kultur bangsa. Komponennya antara lain sebagai berikut:
o Pengetahuan dan pengertian tentang budaya (kultur) yang terdiri dari budaya lokal, global, barat dan timur.
o Keterlibatan dan sensitifitas untuk saling mengerti dan menghormati.
Diperlukan adanya upaya:
o Mengambil segi baik
o Menolak segi buruk.
Tapi sering efek samping buruk yang diambil seperti minuman keras, seks bebas dan penipuan kerah putih. Maka perlu adanya bahasan tentang karakteristik dan keberhasilan dengan segi pentingnya adalah keunggulan sehingga bisa diadaptasi untuk dilakukan penerapan. (1)
Keanekaragaman dan multikulturalisme memiliki potensi yang luar biasa bagi keunggulan kompetitif dan juga kemungkinan terjadinya konflik terkait dengan hal tersebut, banyak perhatian telah dipusatkan pada tahun-tahun belakangan ini mengenai bagaimana individu dan organisasi dapat mengelola keanekaragaman dan multikultural dengan lebih baik.
Satu elemen penting untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural dalam organisasi terdiri dari apa yang dapat dilakukan individu itu sendiri. Keempat sikap dasar yang dapat diusahakan oleh individu adalah pemahaman, empati, toleransi dan kemauan untuk berkomunikasi.
Meskipun individu penting untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural, organisasi sendiri harus memainkan peranan yang fundamental. Melalui berbagai kebijakan dan praktik, orang dalam organisasi akan memahami perilaku mana yang sesuai dan perilaku mana yang tidak sesuai. Pelatihan keanekaragaman dan multikultural merupakan suatu metode yang lebih langsung dalam mengelola keanekaragaman. Budaya organisasi adalah konteks terpenting dimana keanekaragaman dan multikultural harus diperhatikan.
Titik awal dalam mengelola keanekaragaman dan multikultural adalah kebijakan yang diadopsi oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi, secara langsung atau tidak langsung, bagaimana orang diperlakukan. Jelasnya, misalnya sejauh mana organisasi menerima konsep kesempatan kerja yang setara akan menentukan hingga sejauh mana potensi keanekaragaman dalam suatu organisasi. Akan tetapi organisasi yang hanya mengikuti hukum tertulis dan melakukan praktik diskriminasi pasif berbeda dari organisasi yang secara aktif mengusahakan tempat kerja yang beragam dan bervariasi.
Aspek lain dari kebijakan organisasi yang mempengaruhi keanekaragaman dan multikultural adalah bagaimana organisasi mengatasi dan merespon masalah yang muncul sebagai akibat dari perbedaan diantara orang-orang. Mungkin kebijakan utama yang dapat merefleksikan keberpihakan organisasi terhadap keanekaragaman dan multikultural adalah pernyataan misinya. Jika pernyataan misi organisasi menyatakan dengan jelas dan langsung suatu komitmen untuk menghargai perbedaan antar individu, dapat dipastikan bahwa setiap orang yang mengetahui pernyataan misi tersebut akan memahami dan menerima pentingnya keanekaragaman dan multikultural, setidaknya untuk organisasi tersebut.
Organisasi juga dapat membantu mengelola keanekaragaman dan multikultural melalui berbagi praktik dan prosedur yang ada. Secara umum, idenya adalah karena keanekaragaman dan multikultural dicirikan oleh perbedaan diantara orang-orang, organisasi dapat mengelola keanekaragaman tersebut secara lebih efektif dengan mengikuti praktik dan prosedur yang fleksibel dari pada prosedur yang kaku.
Jam kerja yang fleksibel juga merupakan praktik organisasi yang berguna untuk mengakomodasi keanekaragaman. Perbedaan dalam pengaturan keluarga, liburan keagamaan, peristiwa budaya dan lain sebagainya mungkin mengharuskan masing-masing karyawan untuk memiliki beberapa tingkatan fleksibilitas dalam waktu kerja mereka.
Organisasi juga dapat membantu tumbuhnya keanekaragaman dan multikultural dengan memastikan bahwa komite-komite penting dan tim eksekutif juga beragam. Bahkan jika keanekaragaman muncul dalam konteks organisional lebih luas lagi, organisasi yang tidak merefleksikan keanekaragaman dalam kelompok seperti komite-komite dan tim-tim menyiratkan bahwa keanekaragaman bukan merupakan elemen yang melekat dari budayanya. Sebaliknya jika semua kelompok utama dan penugasan pekerjaan yang terkait merefleksikan keanekaragaman, pesan yang disampaikan cukup berbeda.
Banyak organisasi menemukan bahwa pelatihan keanekaragaman dan multikultural adalah cara yang efektif untuk mengelola keanekaragaman dan meminimalkan konflik yang berhubungan. Secara lebih spesifik, pelatihan keanekaragaman dan multikultural adalah pelatihan yang secara khusus dirancang untuk membuat anggota organisasi berfungsi dengan lebih baik di dalam suatu tempat kerja yang beragam dan multikultural. Pelatihan ini terbagi dalam berbagai jenis. Sebagai contoh, banyak organisasi menemukan bahwa sangat bermanfaat bagi orang untuk belajar lebih banyak mengenai persamaan dan perbedaan dengan orang lain. Pria dan wanita dapat diajarkan untuk bekerja bersama dengan lebih efektif dan dapat memperoleh wawasan mengenai bagaimana perilaku mereka sendiri memperngaruhi orang lain dan diinterpretasikan oleh orang lain. Dalam satu organisasi, suatu program pelatihan keanekaragaman telah membantu para manajer pria untuk memperoleh wawasan mendalam mengenai bagaimana komentar yang mereka buat satu sama lain dapat diinterpretasikan oleh orang lain sebagai suatu yang melecehkan. Di dalam suatu organisasi yang sama, para manajer wanita telah belajar bagaimana untuk menunjukkan rasa ketidaknyamanan mereka terhadap komentar-komentar tersebut tanpa tampak terlalu memusuhi.
Ujian paling penting dari komitmen organisasi untuk mengelola keanekaragaman dan multikultural adalah budaya. Terlepas dari apa yang dikatakan atau yang ditulis oleh para manajer, hal tersebut tidak dapat benar-benar menjadi bagian yang terintegrasi dari suatu organisasi, kecuali jika terdapat keyakinan mendasar dan fundamental bahwa keanekaragaman dan multikulturalisme tersebut dihargai. Suatu organisasi yang benar-benar ingin memperbaiki keanekaragaman dan multikulturalisme harus membentuk budayanya, sehingga budaya tersebut dengan jelas menegaskan komitmen manajemen puncak terhadap keanekaragaman dan multikulturalisme dan mendukung kenekaragaman dan multikulturalise dalam semua bentuknya di setiap bagian organisasi. Dengan dukungan manajemen puncak dan dengan diterapkan melalui suatu rangkaian kebijakan dan praktik organisasi yang jelas dan konsisten, keanekaragaman dan multikulturalisme dapat menjadi bagian mendasar dan fundamental dari suatu organisasi.
Para manajer perlu mengetahui fakta bahwa keanekaragaman dan multikulturalisme dapat dikelola. Mereka seharusnya memahami bahwa strategi individu seperti pemahaman, empati, toleransi dan kemauan untuk berkomunikasi dapat membantu untuk meningkatkan keanekaragaman. Serupa dengan hal tersebut, manajer seharusnya cukup mengenal strategi organisasioanl semacam itu seperti kebijakan dan praktik organisasional, pelatihan dan budaya organisasi.
Karakteristik organisasi multikultural dapat dilihat pada gambar berikut.
Pertama, organisasi multikultural mempunyai ciri
pluralisme: setiap kelompok dalam organisasi berusaha memahami kelompok lain.
Setiap kelompok yang terdapat dalam organisasi memiliki potensi untuk
mempengaruhi budaya organisasi dan norma fundamentalnya.
Kedua, organisasi multikultural mencapai integrasi
struktural yang penuh. Integrasi struktural yang penuh menyatakan bahwa suatu
keanekaragaman dalam suatu organisasi secara lengkap dan akurat merefleksikan
pasar tenaga kerja eksternal organisasi. Jika setengah dari pasar tenaga kerja
adalah wanita maka setengah dari karyawan organisasi adalah wanita. Lebih
lanjut, proporsi yang sama tersebut tercermin dari semua tingkat organisasi.
Tidak lagi terdapat langit-langit kaca atau bentuk diskriminasi halus lainnya.
Ketiga, organisasi multikultural mencapai integrasi
penuh dari jaringan informal. Karakteristik ini menyebutkan bahwa tidak
terdapat hambatan untuk memasuki dan berpartisipasi dalam setiap aktifitas
organisasi. Sebagai contoh orang dapat keluar dan masuk kelompok makan siang,
jaringan sosial, jaringan komunikasi dan aspek-aspek informal lain dalam
organisasi tanpa memandang usia, gender, etnis atau dimensi keanekaragaman
lainnya.
Keempat, organisasi multikultural dicirikan oleh
ketiadaan prasangka dan diskriminasi. Tidak ada bias yang tampak dan prasangka
dihilangkan. Diskriminasi tidak dipraktikkan dalam bentuk dan cara apapun.
Tidak adanya diskriminasi, bukan karena diskriminasi ilegal tapi karena ketiadaan
prasangka dan bias. Orang dihargai, diterima dan diberi penghargaan murni atas
dasar keahlian mereka dan apa yang mereka kontribusikan untuk organisasi.
Kelima, dalam organisasi multikultural tidak
terdapat kesenjangan dalam identifikasi organisasional berdasarkan kelompok
identitas. Dalam banyak organisasi saat ini orang cenderung untuk membuat
anggapan mengenai peran organisasi berdasarkan pada identitas kelompok. Sebagai
suatu contoh, ketika orang berjalan masuk ke suatu kantor kemudian melihat
seorang pria dan wanita bercakap-cakap, ia cenderung mengasumsikan si wanita
adalah sekretaris dan si pria adalah manajer. Kecendrungan semacam itu tidak
terjadi di organisasi multikultural. Orang mengakui bahwa wanita dan pri
memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi manajer atau sekretaris.
Keenam, terdapat konflik antar kelompok yang rendah
dalam organisasi multikultural. Konflik mungkin dihasilkan sebagai akibat
peningkatan keanekaragaman. Organisasi multikultural telah berevolusi di luar
titik ini hingga suatu tingkat dimana hampir tidak ada konflik diantara orang
yang berbeda. Orang-orang di dalam organisasi secara sepenuhnya memahami,
berempati, memiliki toleransi dan secara terbuka berkomunikasi dengan orang
lain. Nilai, pemikiran, motif, sikap dan persepsi sangat dipahami dengan baik
oleh setiap orang sehingga setiap konflik yang muncul diatasi dengan penuh
pengertian dan dianggap sebagai persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
bukan masalah dalam perbedaan usia, gender, etnis atau dimensi lain dari
keanekaragaman.
Manajer seharusnya mengetahui bahwa tidak terdapat
organisasi yang benar-benar multikultural. Meskipun demikian, pada saat yang
sama, mereka seharusnya mengetahui sepenuhnya kualitas dan karakteristik yang
menjadi ciri-ciri organisasi semacam itu. (2)
Kesadaran
multikultur sebenarnya sudah muncul sejak Negara Republik Indonesia terbentuk.
Pada masa Orde Baru, kesadaran tersebut dipendam atas nama kesatuan dan
persatuan. Paham monokulturalisme kemudian ditekankan. Akibatnya sampai saat
ini, wawasan multikulturalisme bangsa Indonesia masih sangat rendah. Ada juga
pemahaman
yang
memandang multikultur sebagai eksklusivitas. Multikultur justru disalahartikan
yang mempertegas batas identitas antar individu. Bahkan ada yang juga
mempersoalkan masalah asli atau tidak asli.
Multikultur
baru muncul pada tahun 1980-an yang awalnya mengkritik penerapan demokrasi.
Pada penerapannya, demokrasi ternyata hanya berlaku pada kelompok tertentu.
Wacana demokrasi itu ternyata bertentangan dengan perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat. Cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia Baru harus dilakukan
dengan cara membangun dari hasil perombakan terhadap keseluruhan tatanan
kehidupan yang dibangun oleh Orde Baru. Inti dari cita-cita tersebut adalah
sebuah masyarakat sipil demokratis, adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi
keadilan, pemerintahan yang bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan
rasa aman dalam masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas warga
masyarakat dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.
Bangunan Indonesia Baru dari hasil reformasi atau perombakan tatanan kehidupan
Orde Baru adalah sebuah masyarakat multikultural Indonesia dari puing-puing
tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak masyarakat majemuk (plural society)
sehingga corak masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika bukan lagi
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya tetapi keanekaragaman kebudayaan
yang ada dalam masyarakat Indonesia.
Acuan
utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah
multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan
perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dalam
model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat dilihat sebagai mempunyai sebuah
kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti
sebuah mozaik. Di dalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari
masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat
yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mozaik
tersebut. Model multikulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan
oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai
kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD
1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak
kebudayaan di daerah”.
Walaupun
multikulturalisme itu telah digunakan oleh pendiri bangsa Indonesia untuk
mendesain kebudayaan bangsa Indonesia. Konsep multikulturalisme tidaklah dapat
disamakan dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsaatau kebudayaan suku
bangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk karena multikulturalisme menekankan
keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Ulasan mengenai
multikulturalisme mau tidak mau juga mengulas berbagai permasalahan yang
mendukung ideologi ini, yaitu politik dan demokrasi, keadilan dan penegakan
hukum, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan golongan
minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral, dan
tingkat
serta mutu produktivitas. (3)
Daftar
Pustaka
(1)
Sabarguna, BS, Kompetensi Manajemen Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta, 2009.
(2)
Griffin, Ricky W.
Manajemen, Erlangga, Jakarta, 2004
(3) Wahid, Hidayat
Nur, Membangun Masa Depan Bangsa di atas Fondasi Multikulturalisme, Jakarta,
Sekretariat Negara RI, http://www.setneg.go.id
air max 2014, http://www.airmax2014.net/
BalasHapusmichael kors outlet, http://www.michaelkors-outlets.us.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutletonlinstore.us.com/
designer handbags, http://www.designerhandbags.us.com/
asics, http://www.asicsisrael.com/
football shirts, http://www.cheapfootballshirt.org.uk/
chanel handbags, http://www.chanelhandbagsoutlet.eu.com/
links of london, http://www.linksoflondons.co.uk/
lebron james shoes, http://www.lebronjames.us.com/
air jordan 13, http://www.airjordan13s.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutlet.org.uk/
fitflop, http://www.fitflop.in.net/
hermes outlet, http://www.hermesoutletstore.us.com/
nike air max uk, http://www.nikeairmaxshoes.org.uk/
roshe run, http://www.rosherunshoessale.com/
true religion jeans, http://www.truereligionjeansoutlet.com/
nba jerseys, http://www.nbajerseys.us.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutlets.uk/
gucci, http://www.borseguccioutlet.it/
christian louboutin uk, http://www.christianlouboutinoutlet.org.uk/
nike air max shoes, http://www.nikeairmaxshoess.co.uk/
ralph lauren uk, http://www.ralphlaurenoutletuk.org.uk/
michael kors factory outlet, http://www.michaelkorsfactoryoutlet.us.org/
abercrombie and fitch, http://www.abercrombie-fitch.us.com/
pandora jewelry, http://www.pandorajewelryoutlet.us.com/
2015919caihuali
2015-12-31 xiaozhengm
BalasHapusnike roshe runs
coach factory outlet
nike roshe run women
basketball shoes
coach outlet
gucci borse
coach factory outlet
nike uk
louis vuitton outlet
nike free run
coach outlet
nike air max uk
louis vuitton
christian louboutin
ralph lauren outlet
michael kors handbags
oakley vault
adidas uk
michael kors handbags
louis vuitton handbags
louis vuitton outlet
coach factorty outlet
air jordan pas cher
louis vuitton
michael kors outlet
michael kors outlet
canada goose uk
coach outlet store online
nike free runs
coach factory outlet
coach factory outlet
coach outlet
cheap ray ban sunglasses
mulberry bags
running shoes
coach outlet
burberry outlet online
louis vuitton handbags
hermes uk
michael kors outlet
toms shoes
BalasHapusmichael kors outlet
louis vuitton
canada goose
pandora jewelry
air jordans
coach outlet store online
jordan retro
ray ban outlet
louis vuitton
mcm outlet
oakley sunglasses
asics shoes
kate spade outlet
burberry outlet online
oakley outlet
louis vuitton
louis vuitton
coach factory outlet
cartier watches
nike air huarache
canada gooses outlet
ugg boots
gucci shoes
coach factory outlet
jordan 4
louis vuitton outlet
louis vuitton outlet
nfl jerseys
michael kors handbags
jordan 13
oakley sunglasses
instyler curling iron
kate spade handbags
louis vuitton bags
air max 90
2016322yuanyuan
2016-3-31 leilei
BalasHapusoakley sunglasses,oakley sunglass,cheap oakley sunglasses,oakley sunglasses cheap,oakley sunglasses outlet,oakley store,oakley outlet,oakley outlet store,oakley sunglasses sale,oakley sunglasses discount
skechers outlet
fitflops shoes
michael kors outlet clearance
vans shoes
ferragamo shoes
coach outlet store online
true religion jeans
ray ban sunglass,ray ban sunglasses,ray ban outlet,cheap ray bans,cheap ray ban sunglasses,cheap ray bans,ray bans
true religion outlet
omega speedmaster
coach outlet
chaussure louboutin
michael kors outlet
polo ralph lauren
converse shoes
michael kors outlet online
kate spade outlet
armani jeans
BalasHapusI really like all of your writing. I hope you don't get bored to always share your experiences with me. Don't forget to visit my website below:
https://www.healthzia.net/
https://www.merpatiku.my.id/
https://www.petsofusa.com/
https://celanapria.my.id/