Beberapa hari ini saya
disibukkan oleh kehebohan tuduhan di media sosial pada dinding facebook seorang Ketua LSM: Dokter jaga
IGD RSUD Bangkinang menolak pasien miskin. Topik ini pasti sangat menarik dan
sensasional, sehingga kiriman tersebut memiliki ratusan suka, ratusan komentar
dan ratusan kali dibagikan serta menarik media, perwakilan rakyat dan para
pejabat pemerintah untuk menelisik masalah ini. Komentar yang muncul pada dinding facebook tersebut tidak
hanya soal kasus yang dituduhkan, namun juga terhadap keseluruhan pelayanan
RSUD Bangkinang sejak dahulu kala. Ibaratnya sama dengan emak-emak yang lagi
marah sama anaknya, semua disebut, mulai sejak anaknya lahir sampai usianya
saat emak tersebut marah. Kebayang kan, kalo emakmu lagi marah? Karena sangat
sensasional, maka tentu saja menguras energi dan waktu emak-ayahnya tim alias
manajer RSUD Bangkinang untuk menyelesaikan persoalan ini, mulai manajer struktural
sampai manajer fungsional.